(Termasuk, Kenapa Air Liur Anjing Harus Dibasuh dengan Tanah atau Debu)
Pagi tadi, saya merasa agak terganggu dengan jari kaki saya yang terasa gatal. Sejak SMA, saya memang punya alergi alias tidak tahan dengan detergen yang mengenai daerah jari kaki saya. Jika sudah kena detergen dalam waktu yang agak lama, ada beberapa jari saya yang langsung terasa gatal-gatal. Saya lupa istilah medisnya waktu itu. Jelasnya, apa yang saya alami itu bukanlah kutu air.
Nah, ketika itulah saya lalu teringat dengan tanah. Ya, biasanya jika jari kaki saya sedang bermasalah, yang saya ingat, dulunya saya bisa menyembuhkannya dengan cara berjalan-jalan dengan tanpa alas kaki, dan langsung menginjak tanah.
Saat teringat itu pagi tadi, ingatan saya pun jadi melayang ke sebuah artikel yang pernah saya baca yaitu tentang mengapa dalam Islam air liur anjing harus dibasuh dengan menggunakan tanah atau debu untuk mensucikannya.
Untuk lebih lengkapnya, teman-teman bisa melihat artikel yang ada di sini: http://www.indrabpm.co.cc/2010/07/bahaya-air-liur-anjing.htm
Singkat ceritanya, ternyata air liur anjing itu mengandung berbagai kuman atau bakteri penyebab penyakit. Jika setelah terkena air liur lalu mencucinya dengan air sabun saja, menurut artikel tersebut, keberadaan sabun masih belum bisa untuk membuat kuman atau bakteri itu bersih.
Hal menarik lain dari tanah yang ada hubungannya dengan kesehatan tubuh juga bisa teman-teman lihat di dalam artikel ini: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1750718-makan-tanah-demi-kesehatan/
Artikel tersebut cukup unik karena di dalamnya kita bisa membaca tentang manfaat mengkonsumsi tanah yang dilakukan oleh penduduk lokal Uganda dan simpanse.
Tak hanya tanah, hewan yang memiliki kehidupan sangat dekat dengan tanah pun memiliki khasiat yang sangat besar bagi kesehatan. Nah, teman-teman tentunya sudah sering kan mendengar khasiat manfaat mengonsumsi cacing tanah bagi kesehatan? Meskipun masih banyak yang merasa jijik untuk melakukannya, tapi tidak dipungkiri bahwa ada fakta tentang manfaat besar dari mengonsumsi cacing tanah bagi kesehatan, terutama untuk penyembuhan.
Setelah membaca artikel-artikel tersebut, saya jadi punya pikiran seperti ini nih:
  1. Rasanya, rumah beralaskan tanah lebih sehat dari pada rumah yang menggunakan lantai keramik ya? :D
  2. Fenomena khasiat tanah ini juga jadi membuat saya teringat dengan kebiasaan penduduk yang ada di suatu kawasan di Pulau Madura, yang menggunakan pasir untuk bagian dari rumahnya. Termasuk untuk tempat tidur. Kalau teman-teman mungkin sudah tahu, ada nggak ya hasil penelitian yang mengungkapkan korelasi positif antara kebiasaan penduduk di daerah itu dengan kesehatan mereka?
  3. Sepertinya, memungkinkan barangkali ya, adanya pengobatan alternatif dengan cara mengubur tubuh di dalam tanah? (tentu saja dengan kepala di atas tanah) :D